Tidak seperti Windows
atau Mac yang tampilannya hanya itu-itu saja. Linux memiliki berbagai macam
Desktop Environtment (DE) dengan ciri khas masing masing. DE sendiri adalah
tampilan antar muka grafis atau orang biasa menyebutnya dengan tampilan GUI.
Secara Default, Ubuntu
sudah menyertakan Unity sebagai tampilan default, namun sayang banyak orang
(termasuk saya) tidak suka dengan tampilannya yang cenderung mirip mac.
Sebenarnya bisa mengganti Unity dengan DE lain seperti GNOME Shell, Cinnamon,
KDE dsb.
Agar tidak bingung
dengan banyaknya DE yang beredar untuk Linux, berikut beberapa impresi awal
untuk beberapa DE populer dan cara instalasinya untuk Ubuntu 14.04 LTS.
GNOME 3.X
GNOME versi 3.x adalah pengembangan lebih lanjut dari
GNOME versi 2.x. Diawal kemunculannya DE ini sempat dikecam (bahkan oleh
pembuat Linux sendiri Linus Torvalds) dikarenakan sulitnya kustomisasi. Namun
seiring berjalannya waktu, GNOME Shell yang menjadi shell utama dari GNOME 3.x
ini lambat laun mulai disukai banyak orang termasuk saya sendiri dikarenakan
tampilannya yang tergolong sederhana namun sangat baik untuk multitasking.
Untuk kustomisasi sendiri bisa dilakukan dengan menambahkan extension yang bisa didownload di situs resminya. Penggunaan sumber daya sendiri bisa dibilang lumayan. Kira kira sama dengan unity (default Ubuntu). Jika ingin menginstall bisa dilakukan dengan perintah:
Untuk kustomisasi sendiri bisa dilakukan dengan menambahkan extension yang bisa didownload di situs resminya. Penggunaan sumber daya sendiri bisa dibilang lumayan. Kira kira sama dengan unity (default Ubuntu). Jika ingin menginstall bisa dilakukan dengan perintah:
sudo apt-get install gnome-shell
adapun beberapa aplikasi yang terdapat pada GNOME Shell antara lain
§
File Manager : nautilus
§
Terminal emulator : gnome-terminal
§
Text Editor : gedit
KDE Plasma
Desktop
KDE sendiri adalah singkatan dari Kool Desktop
Environtment yang artinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah Lingkungan
desktop yang keren. KDE terkenal dengan tampilannya yang sangat
"wah". Namun sayangnya tampilan yang sangat bagus tersebut harus
dibayar mahal dengan borosnya sumber daya yang digunakan. Saya sendiri juga
merasakan rakusnya KDE ini terutama saat startup. Walaupun begitu saat sudah
berjalan normal DE ini tidak terlalu boros sumber daya.
Versi terbaru dari KDE Plasma Desktop adalah versi 5 yang rilis sekitar pertengahan 2014 lalu. Untuk versi terbaru ini banyak review mengatakan bahwa KDE versi ini sudah semakin ringan untuk digunkan sehari hari. Bersamaan dengan rilisnya KDE Plasma Desktop 5, terdapat tema baru yang bernama "Breeze". Untuk melakukan instalasi KDE Plasma Desktop untuk Ubuntu bisa menggunakan perintah berikut:
Versi terbaru dari KDE Plasma Desktop adalah versi 5 yang rilis sekitar pertengahan 2014 lalu. Untuk versi terbaru ini banyak review mengatakan bahwa KDE versi ini sudah semakin ringan untuk digunkan sehari hari. Bersamaan dengan rilisnya KDE Plasma Desktop 5, terdapat tema baru yang bernama "Breeze". Untuk melakukan instalasi KDE Plasma Desktop untuk Ubuntu bisa menggunakan perintah berikut:
sudo apt-get install kubuntu-desktop
adapun beberapa aplikasi yang terdapat pada KDE antara lain
§
File Manager : dolphin
§
Terminal emulator : konsole
§
Text Editor : kate
KDE sendiri adalah singkatan dari Kool Desktop
Environtment yang artinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah Lingkungan
desktop yang keren. KDE terkenal dengan tampilannya yang sangat
"wah". Namun sayangnya tampilan yang sangat bagus tersebut harus
dibayar mahal dengan borosnya sumber daya yang digunakan. Saya sendiri juga
merasakan rakusnya KDE ini terutama saat startup. Walaupun begitu saat sudah
berjalan normal DE ini tidak terlalu boros sumber daya.
Versi terbaru dari KDE Plasma Desktop adalah versi 5 yang rilis sekitar pertengahan 2014 lalu. Untuk versi terbaru ini banyak review mengatakan bahwa KDE versi ini sudah semakin ringan untuk digunkan sehari hari. Bersamaan dengan rilisnya KDE Plasma Desktop 5, terdapat tema baru yang bernama "Breeze". Untuk melakukan instalasi KDE Plasma Desktop untuk Ubuntu bisa menggunakan perintah berikut:
Versi terbaru dari KDE Plasma Desktop adalah versi 5 yang rilis sekitar pertengahan 2014 lalu. Untuk versi terbaru ini banyak review mengatakan bahwa KDE versi ini sudah semakin ringan untuk digunkan sehari hari. Bersamaan dengan rilisnya KDE Plasma Desktop 5, terdapat tema baru yang bernama "Breeze". Untuk melakukan instalasi KDE Plasma Desktop untuk Ubuntu bisa menggunakan perintah berikut:
sudo apt-get install kubuntu-desktop
adapun beberapa aplikasi yang terdapat pada KDE antara lain
§
File Manager : dolphin
§
Terminal emulator : konsole
§
Text Editor : kate
XFCE
Desktop cap tikus ini terkenal dengan performanya yang
cepat dan sangat irit sumber daya. Sejak kemunculan GNOME3 yang dikritisi, Xfce
menjadi populer karena mempunyai banyak kesamaan dengan GNOME 2 terutama dalam
hal kustomisasi karena Xfce memakai GTK2 yang sama dengan GNOME2 namun jauh
lebih ringan sehingga cocok digunakan pada komputer tua. Untuk menginstallnya
bisa menggunakan perintah berikut:
sudo apt-get install xubuntu-desktop
aplikasi bawaan Xfce antara lain
§
File Manager : thunar
§
Terminal emulator : xfce-terminal
§
Text Editor : leafpad
LXDE
merupakan singkatan dari Lightweight X11 Desktop
Environment. Merupakan DE yang sangat ringan sehingga cocok untuk komputer tua,
netbook, ataupun komputer mini seperti raspberry pi. DE ini memiliki banyak
kesamaan dengan openbox karena memang bisa dibilang LXDE adalah openbox yang
diberi lxpanel. Untuk menginstall LXDE pada ubuntu bisa menggunakan perintah
berikut:
sudo apt-get install lubuntu-desktop
adapun beberapa aplikasi bawaan LXDE antara lain
§
File Manager : pcmanFM
§
Terminal emulator : lxterminal
§
Text Editor : leafpad
MATE
Dikembangkan oleh sekelompok orang yang gagal move on
dengan GNOME2. Dibangun dengan source code GNOME2 yang ditinggalkan oleh
pengembang aslinya. Saat ini projek MATE masuk dalam salah satu proyek Linux
Mint. Nama MATE sendiri berasal dari nama tumbuhan dari Amerika Selatan yang
bernama Yerba mate dan teh yang terbuat dari dedaunan. Untuk menghindari
konflik dengan GNOME ketika diinstall berdampingan, beberapa aplikasi bawaan
GNOME diganti namanya seperti Nautilus yang menjadi Caja. Untuk menginstallnya
cukup gunakan perintah berikut:
sudo apt-add-repository
ppa:ubuntu-mate-dev/ppa
sudo apt-add-repository ppa:ubuntu-mate-dev/trusty-mate
sudo apt-get update && sudo apt-get upgrade
sudo apt-get install ubuntu-mate-core ubuntu-mate-desktop
sudo apt-add-repository ppa:ubuntu-mate-dev/trusty-mate
sudo apt-get update && sudo apt-get upgrade
sudo apt-get install ubuntu-mate-core ubuntu-mate-desktop
adapun beberapa aplikasi yang terdapat pada Mate antara lain
§
File Manager : caja
§
Terminal emulator : mate-terminal
§
Text Editor : pluma
Cinnamon
Dikembangkan oleh developer Linux Mint. Awalnya adalah
sebuah paket Gnome Shell Extension yang bernama Mint Gnome Shell Extension
(MGSE). Kemudian menjadi fork dari Gnome shell dengan Window Manager sendiri
bernama Muffin (Gnome Shell menggunakan Mutter). Sejak versi 2.0 sudah lepas
dari gnome shell dan sekarang menjadi DE sendiri tanpa library dari gnome
shell.
untuk menginstallnya bisa menggunakan perintah berikut:
untuk menginstallnya bisa menggunakan perintah berikut:
sudo add-apt-repository
ppa:gwendal-lebihan-dev/cinnamon-nightly
sudo apt-get update && sudo apt-get install cinnamon
sudo apt-get update && sudo apt-get install cinnamon
adapun beberapa aplikasi yang terdapat pada Cinnamon antara lain
§
File Manager : nemo
§
Terminal emulator : gnome-terminal
§
Text Editor : gedit
Sumber
http://poesinkje.blogspot.com/2015/02/beberapa-macam-desktop-environtment.html
0 komentar:
Posting Komentar